Analisa
Kuantitatif adalah analisa yang berkaitan dengan berapa banyak suatu zat
tertentu yang terkandung dalam suatu sample. Zat yang ditetapkan tersebut yang
sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun entah sebagian
kecil atau besar sample yang dianalisis (Underwood, 1999).
Analisa
kuantitatif merupakan pemisahan suatu materi menjadi partikel-partikel.
Fungsinya yaitu untuk menetapkan berapa banyak unsur atau zat yang ada dalam
senyawa campuran. Jika zat yang dianalisa tersebu tmenyusun lebih dari sekitar 1%
dari sampel maka analisis ini dianggap konstituen utama zat itu. Hal itu dapat
dikatakan konstituen minor suatu zat jumlah berkisar 0,01% sampai 1% dari
sampel terakhir, serta apabila dikatakan konstituen trace jika suatu zat ada
yang kurang dari 0,01% (Irfan, 2000 ).
Titrasi
Titrasi asam – basa adalah titrasi dimana reaksi
antara titrat dan titrannya merupakan reaksi asam – basa. Alkalimetri adalah
penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa yang bersifat asam dengan
menggunakan standar senyawa basa.
Asidi-alkalimetri merupakan salah satu metode kimia
analisa kuantitatif yang didasarkan pada prinsip titrasi asam-basa.
Asidi-alkalimetri berfungsi untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu
larutan secara analisa volumetri. Titik akhir dari titrasi ini mudah dilihat
dengan penambahan indikator yang sesuai. Percobaan ini dilakukan untuk
menentukan kadar asam Cuka (CH3COOH) dengan titrasi Asidi-Alkalimetri. Sampai
pH asam cuka berubah menjadi larutan basa, untuk ditentukan kadarnya.
Salah satu dari empat golongan utama dalam
penggolongan analisis titrimetri adalah reaksi penetralan atau asidimetri dan
alkalimetri. Asidi dan alkalimetri ini melibatkan titrasi basa yang terbentuk
karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu
asam standar (asidimetri), dan titrasi asam yang terbentuk dari hidrolisis
garam yang berasal dari basa lemah (asam bebas) dengan suatu basa standar
(alkalimetri). Bersenyawanya ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk
air merupakan akibat reaksi-reaksi tersebut (Basset, J, 1994).
Asam
asetat, asam etanoat atau asam cuka[2] adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki
rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH,
CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah
cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
TUJUAN
Praktikan mampu menetapkan kadar CH3COOH (asam asetat) dan asam cuka (HCl) menggunakan prinsip reaksi asam-basa.
Praktikan mampu menetapkan kadar CH3COOH (asam asetat) dan asam cuka (HCl) menggunakan prinsip reaksi asam-basa.
Alat dan Bahan
Alat :
Neraca teknis dan analitik
Gelas arloji 1 buah
Pipet volum5 dan 10 ml 1 buah
Buret 25 ml 1 buah
Statif dan klem 1 buah
Corong gelas 2 buah (besar dan kecil)
Labu takar
Neraca teknis dan analitik
Gelas arloji 1 buah
Pipet volum5 dan 10 ml 1 buah
Buret 25 ml 1 buah
Statif dan klem 1 buah
Corong gelas 2 buah (besar dan kecil)
Labu takar
Propipet 1 buah
Beker glass 200ml 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Botol semprot 1 buah
Erlenmeyer 250 ml 3 buah
Bahan :
Aquades secukupnya
Sampel CH3COOH (asam asetat)
H2C2O4.2H2O (asam oksalat)
Sampel asam cuka
NaOH (natrium hidroksida)
Indicator PP (phenol phtalein) 1%
Beker glass 200ml 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Botol semprot 1 buah
Erlenmeyer 250 ml 3 buah
Bahan :
Aquades secukupnya
Sampel CH3COOH (asam asetat)
H2C2O4.2H2O (asam oksalat)
Sampel asam cuka
NaOH (natrium hidroksida)
Indicator PP (phenol phtalein) 1%
Prosedur kerja :
Standarisasi larutan NaOH
Adapun cara membuat larutan NaOH 0,1 N dengan cara : menimbang 1 gr NaOH dan larutkan dengan aquadest dalam beacker glass (diaduk-aduk sampai homogen). Larutan kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 250 ml, tambahkan aquades sampai batas dan dikocok sampai homogen.
Larutan NaOH 0,1 N tersebut dimasukan ke dalam buret 25 ml sampai titik nol.
Sampel
Memipet sebanyak 10 ml sampel, masukan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan indicator PP 1 % sebanyak 3 tetes dan dititrasi dengan larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda.
ulangi sebanyak 3 kali.
Mencatat informasi yang di dapat.
Reaksi yang Terjadi
CH3COOH + NaOH ----> CH3COONa + H2O
CH3COOH + NaOH ----> CH3COONa + H2O
Perhitungan kadar Asam asetat:
Kadar asam asetat = ml x N NaOH~60,05 x pengenceran x 100% / ml sampel x 1000
DAFTAR PUSTAKA
Day,RA.,Uderwood A.L…1980.analisa kimia kuntitatif edisi keempat. erlangga: Jakarta.
Sya’bani,M.W.2009.Buku Petunjuk Pratikum Kimia Analisis. Akademi Teknoloi Kulit: Yogyakarta.
Titrasi.www.google.com diakses tanggal 13 maret 2010
Day,RA.,Uderwood A.L…1980.analisa kimia kuntitatif edisi keempat. erlangga: Jakarta.
Sya’bani,M.W.2009.Buku Petunjuk Pratikum Kimia Analisis. Akademi Teknoloi Kulit: Yogyakarta.
Titrasi.www.google.com diakses tanggal 13 maret 2010